Manfaat Klimatologi

Manfaat Klimatologi dalam Bidang Pertanian - Klimatologi

Manfaat Klimatologi

Juragandlieur; Dalam bidang pertanian, pengetahuan dan pengenalan ciri, jenis dan tipe cuaca maupun iklim pada suatu tempat menjadi prasyarat dalam pemilihan dan perencanaan tanaman dan pola tanam yang sesuai pada suatu sistem usaha tani. Selain itu dapat digunakan untuk membantu para petani menggunakan lingkungan fisiknya dengan lebih efisien dalam menuju tujuan utama memperbaiki produksi pertanian baik kualitas maupun kuantitasnya.

Iklim merupakan salah satu faktor pendukung yang sangat penting dalam kegiatan operasional di bidang pertanian. Pemahaman potensi dan karakteristik iklim secara baik di suatu daerah akan sangat mendukung upaya pencapaian keberhasilan yang maksimal di bidang pertanian, khususnya dalam pembudidayaan tanaman.
Secara teknis dalam budidaya tanaman, hampir semua unsur iklim berpengaruh terhadap produksi dan pengelolaan tanaman. Namun masing-masing mempunyai pengaruh dan peran yang berbeda terhadap berbagai aspek dalam budidaya tanaman. Sebagai contoh efektivitas dan efisiensi pestisida untuk pengendalian hama dan penyakit pada tanaman sangat ditentukan oleh curah hujan dan angin.
Waktu yang paling baik untuk menggunakan pestisida adalah saat tanah dalam keadaan kering. Cuaca tidak terlalu panas (berawan) tapi diperkirakan tidak terjadi hujan. Karena jika terjadi hujan, maka pestisida akan terbawa air dan meracuni hewan lain, tanah, maupun ikan. Pestisida juga tidak boleh digunakan saat cuaca berangin untuk menghindari jatuhnya semprotan pestisida ke tanaman yang bukan target penyemprotan.

Iklim merupakan salah satu faktor penentu utama yang berpengaruh untuk menentukan jenis tanaman dan sistem usaha tani yang sesuai dengan produktivitas potensi suatu lahan, sedangkan cuacalah yang akan menentukan produksi aktual (hasil panen) yang akan diperoleh.

"Iklim menentukan apa yang dapat ditanam pada suatu lahan sedangkan cuaca sangat menentukan apa yang dapat dipanen".

Iklim membatasi pertumbuhan tanaman di muka bumi. Hal ini disebabkan tanaman mempunyai kondisi iklim optimum masing-masing. Oleh karena itu, pemantauan unsur-unsur iklim sangat diperlukan terutama pada saat pergantian musim, baik antara musim hujan ke kemarau atau sebaliknya.
Awal musim hujan sangat menentukan penentuan saat tanam sedangkan awal musim kemarau menentukan tingkat keberhasilan panen. Karena akhir musim pertanaman sangat ditentukan oleh ketersediaan air menjelang kemarau.

Iklim merupakan faktor alam yang dapat memberikan kendala dalam sistem usahatani atau budidaya tanaman manakala kita tidak dapat menghindari resikonya. Sebaliknya iklim dapat dijadikan sebagai “potensi” atau “sumberdaya” apabila kita dapat mensiasati dan mengelolanya secara baik.

Penurunan produktivitas pertanian di Indonesia pada beberapa tahun belakangan ini sering dihubungkan dengan perilaku iklim yang cenderung ekstrim (basah dan kering). Penyimpangan iklim tersebut secara langsung dapat menyebabkan banjir dan kekeringan, serta secara tidak langsung dapat menyebabkan ledakan populasi dan serangan organisme pengganggu tanaman (OPT).

Unsur-unsur iklim dapat menimbulkan dampak langsung maupun tak langsung pada kegiatan pertanian.

Dampak lansung.
- Dampak langsung yang dirasakan seketika; Misalnya curah hujan yang lebat atau terus menerus dapat menimbulkan tanah longsor saat itu, angin kencang menimbulkan kerusakan batang tanaman, dan adanya embun beku yang mengenai tanaman membuat daun dan batang tanaman menjadi kering.
- Dampak langsung yang dirasakan secara lambat adalah kadar cuaca yang baru dirasakan setelah berkali-kali terjadi, misalnya tanah menjadi lembap setelah beberapa hari turun hujan, atau tanah menjadi kering setelah beberapa hari hujan berkurang intensitasnya.
Dampak tidak langsung adalah dampak yang ditimbulkan oleh faktor lain tetapi faktor tersebut timbul berkaitan dengan cuaca/iklim yang terjadi, sedangkan kadar cuaca/iklim yang terjadi tersebut diperlukan bagi kegiatan pertanian pada waktu itu..

Cuaca/iklim tidak hanya diperlukan tanaman saja tetapi hama, penyakit dan tumbuhan parasit juga memerlukan cuaca/iklim. Sering terjadi bahwa kerusakan tanaman tidak karena cuaca saat itu secara langsung, tetapi karena timbulnya hama, penyakit, parasit yang justru hidup subur pada saat adanya cuaca yang dipelukan bagi tanaman dan kegiatan pertanian waktu itu. Dengan demikian gangguan tidak timbul dari cuaca, tetapi karena hama, penyakit, dan parasit yang hidup subur karena didukung cuaca waktu itu.

Manfaat Informasi Klimatologi

Dalam bidang pertanian, Informasi Klimatologi dimanfaatkan untuk perencanaan dan pelaksanaan kegiatan.

Perencanaan meliputi :
- Perencanaan strategi meliputi perencanaan tata guna lahan dan perencanaan pola tanam.
  Untuk membuat perencanaan tata guna lahan dan pola tanam diperlukan informasi tentang cuaca dan iklim di daerah yang dimaksudkan.
- Perencanaan operasional meliputi perencanaan penyiapan tanah, pembibitan, penanaman, serta pemeliharaan.
  Untuk membuat perencanaan operasional, diperlukan informasi cuaca yang sedang berlangsung dan prakiraan cuaca dari jangka waktu sedang sampai jangka panjang (musim)
Pelaksanaan kegiatan meliputi pengolahan tanah, pembibitan, penanaman, pemeliharaan, panen, pasca panen, dan transportasi.
Untuk melaksanakan kegiatan, misalnya pada waktu pengolahan tanah, diperlukan informasi cuaca yang sedang berlangsung dan prakiraan cuaca jangka pendek (harian) sampai sedang (mingguan).
Cuaca akan berubah-ubah dari waktu ke waktu, hal ini dikarenakan semua keadaan/peristiwa fisik yang terjadi dan berlangsung secara singkat di atmosfer pada suatu saat dan tempat tertentu. Peristiwa perubahan cuaca ini disebabkan adanya rotasi bumi (menyebabkan siang dan malam) dan revolusi bumi (menyebabkan musim dan tahun). Perubahan-perubahan cuaca tersebut akan membentuk suatu pola statistik jangka panjang tentang perilaku atmosfer sehingga akan menjadi suatu ciri dari keadaan fisik atmosfer diatas dan dekat permukaan bumi yang kemudian akan dinyatakan sebagai iklim pada tempat tersebut.
Dari masa pengolahan tanah, pembibitan dan seterusnya prakiraan cuaca harian digunakan untuk bahan pertimbangan pelaksanaan kegiatan harian, misalnya waktu mengolah tanah, penyemprotan hama, pemupukan, penjemuran, dan sebagainya.

Manusia masih belum dapat mengendalikan iklim dan merubah cuaca secara keseluruhan

Namun karena adanya kajian klimatologi, manusia dapat melakukan beberapa usaha untuk mengubah iklim dan cuaca pada skala mikro (misalnya dengan pembuatan irigasi, rumah kaca, penahan angin dan sebagainya).
Oleh karena itulah, Klimatologi sebagai ilmu yang mempelajari dan mengkaji kondisi iklim sangat bermanfaat dalam bidang pertanian.

Manfaat Klimatologi dalam Bidang Pertanian yaitu bisa memanfaatkan informasi klimatologi dalam pemilihan tempat untuk tanaman tertentu atau tanaman untuk suatu tempat tertentu, percobaan-percobaan agronomi dan budidaya suatu tanaman yang sesuai dengan iklim suatu daerah tertentu.

Informasi klimatologi yang diperoleh dapat meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak negatif yang ditimbulkan oleh kondisi cuaca/iklim ekstrim, sebagai acuan dalam pemilihan tempat untuk tanaman tertentu atau tanaman untuk suatu tempat tertentu, percobaan-percobaan agronomi dan budidaya suatu tanaman yang sesuai dengan iklim suatu daerah tertentu.
Dengan memiliki pengetahuan dan informasi mengenai klimatologi sebagai acuan perencanaan waktu tanam, pola tanam, dan jenis tanaman, diharapkan bidang pertanian dapat meminimalisir kerugian yang akan diderita akibat perlakuan iklim/cuaca dan mampu meningkatkan produksi pertanian dengan memanfaatkan seoptimal mungkin sumberdaya iklim sehingga dapat memaksimalkan hasil yang akan diperoleh nantinya.

Semoga dengan adanya informasi klimatologi dapat merubah pandangan masyarakat terhadap gejala cuaca/iklim sebagai penimbul bencana dan penghambat kehidupan menjadi faktor penunjang kehidupan.

Marilah kita bersahabat dengan alam!!
Semoga iklim mampu menyejahterakan kita..

Dipublikasikan pada : 19/10/15 02.18
Judul :